Jumat, 11 Desember 2009

Learning Style Is Life Style


Menurut Dr. Rita dan Dr. Kenneth Dunn, "gaya belajar adalah cara manusia mulai berkonsentrasi, menyerap, memproses, dan menampung informasi yang baru dan sulit"(dikutip oleh Prashnig, 2007).

Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang, yaitu modalitas visual, auditori, dan kinestetik (V-A-K). Walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya.

1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mempermudah proses belajar anak visual:
  • Menggunakan materi visual, seperti gambar, diagram, peta
  • Gunakan warna untuk menandai hal-hal yang penting
  • Menggunakan multimedia, seperti komputer dan video dalam proses pembelajaran
  • Mengajak anak untuk menuangkan ide-idenya ke dalam gambar

2. Auditory (belajar dengan cara mendengar)
Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya). Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi-rendahnya suara), kecepatan berbicara, dan hal-hal auditori lainnya. Anak-anak seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mempermudah proses belajar anak visual:
  • Mengajak anak untuk ikut serta dalam diskusi, baik di dalam maupun di luar kelas
  • Menggunakan musik dalam memberikan pengajaran kepada anak
  • Biarkan anak merekan materi pelajarannya ke dalam kaset, dan mendorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh)
Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar seperti ini, belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
  • Jangan memaksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam
  • Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar
  • Mengajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya

Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, abak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang itu sendiri.


Referensi:
DePorter, B., & Hernacki, M. (2002). Quantum learning: Membiasakan membaca nyaman dan menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Prashnig, B. (2007). The power of learning styles (Nina Fauziah, Penerj.). Bandung: Kaifa.

Silberman, M. L. (2006) Active learning: 101 cara belajar siswa aktif (edisi revisi) (R. Muttaqien, Penerj.). Bandung: Nusamedia. (Karya asli diterbitkan tahun 1996).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar